KLASIFIKASI BAHAN PAKAN SECARA KONVENSIONAL
Bahan pakan secara konvensional di klasifikasikan menjadi 3 bagian :
sebuah. Bahan pakan konsentrat,
b. Bahan pakan berserat tinggi,
c. Aditif.
Bahan pakan konsentrat dan berserat tinggi diklasifikasikan menjadi dua. Klasifikasi secara rinci dibagi menjadi 5 yaitu :
sebuah. konsentrat karbon (konsentrat sumber energi);
b. konsentrat protein (konsentrat sumber preotein);
c. Serat karbon (bahan berserat sumber energi untuk ternak ruminansia);
d. Serat berprotein (bahan pakan beserat tinggi sumber protein), terutama untuk ternak ruminansia;
e. Bahan aditif.
Konsentrat berkarbon dan Konsentrat berprotein disebut bahan pakan konsentrat, sedangkan pakan beserat tinggi Serat berkarbon dan Berprotein kasar disebut bahan pakn berserat tinggi ( bahan pakan berserat tinggi ).
sebuah. Bahan pakan konsentrat
Secara umu dikatakan berenergi tinggi (kandungan TDN atu NE-nya), berserat kasar rendah (<18%), kualitas protein bervariasi 20%, kandungan mineral fosfor ( Phosporus/ P) rcukup, tetapi kalsium (Ca) kurang. Kandungan vitamuin D rendah, vitamin E cukup, vitamin B1 dan Niasin tinggi, tetapi riboflavin , B12 dan Pantotenic acid rendah.
Carbonaceous concentrates bahan pakan bersumber energy tinggi dan kandungan proteinnya rendah. Contoh : biji-bijian, ubi-ubian (umbi), jagung, sorgum, ubi ketela, dan pohon ubi jalar, serta hasil ikutan industri pertanian, seperti dedak halus padi, dedak jagung, dedak gandum, tetes tebu (molasses), dan onggok (cassava pomace)/
Proteinaceous concentrates bahan pakan ini dideskripsikan tinggi kandungan proteinnya (>20%). Kualitas proteinnya pun bervariasi, ditentukan oleh jumlah dan rasio asam amino. Hal ini sangat berpengaruh pada nonruminansia yang sangat membutuhkan asam amino, sedangkan yang non protein nitrogen (NPN) dapat dimanfaatkan oleh ternak ruminansia. Konsentrat sumber protein dapat bersala dari tanaman berupa biji legume dan bungkil, hewan, serta ikan. Urea dan NPN yang lain, pad ruminansia, bukan merupakan sumber protein, melainkan sumber nitrogen (N). nonprotein nitrogen dapat disintesis menjadi protein pada tubuhnya oleh mikroba organisme rumen.
Walapun demikian, ada juga yang kandungan energinya tinggi. Contohnya : tumbuhan berupa biji kacangan, seperti kedelai, kacang tanah, hasil ikutan industry pertanian, misalnya bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, sedangkan yang berasal dari hewani adalah tepung daging, tepung daging tulang dan tepung ikan.
b. Bahan pakan berserat tinggi (roughages feedstuffs)
Bahan pakan berserat tinggi ini secara umum mengandung SK>18% atu NDF >35%, sehingga kandungan energy dapat dikatakan rendah. Kandungan protein sangat bervariasi, tergantungdari jensi roughages. Kandungan ini diperlukan sebagai pengisi kerja n ormla rumen. Kandungan Ca roughages sebagian lebih tinggi dari pada kebanyak konsentrat, misalnya yang berasal dari leguminosa. Demikain juga kandungan protein, kandungan vitsmin B, dan kandungan vitamin yan glarut dalam lemak lebih tinggi dari pada kebanyakan konsentrat.
Bahan pakan ini disenangi (palatable) oleh ternak ruminansia pada umunya, pengginaan sangat terbatas pada babi (nonruminansia) dan beef finishing rations pada feedlotter. Roughages dibutuhkan oleh ternakperah untuk menjaga kadar lemak pda susu. Kualitas atau kandungan nutrisi pakan ini sangat variatif, tergantung jenis, spesies, umur panen, dan cara penyimpanan.
· Carbonaceous roughages bahan pakan yang tinggi serat kasarnya, protein dan smber energinya rendah. Contohnya : rumput lapangan atau rumput budidaya yang sudah tua, jerami padi (straw) , jerami jagung, (corn stover, corn stalk), jerami sorgum,jerami gandum,dan pucuk tebu.
· Serat berprotein bahan pakan yang tinggi kandungan proteinnya dan tinggi kandungan seratnya, sehingga dikatakan sebagai sumber protein ternak ruminansia. Contohnya : tanaman leguminosa (baik legum pohon atau legum yang menjalar, merambat, serta daun ketela pohon).
c. Aditif ( bahan tambahan )
Merupakan bahan yang mengandung nutrisi seperti vitamin dan mineral, nonnutrien seperti antibiotik, hormon, dan enzim.
Sumber Pustaka :
Diggings, RV, dan Ce Bund. 1997. Produksi Daging Sapi Edisi ke-3.
Englewood Cliffs Prentice Hall Inc.New Jersey.
Ensminger, ME dan CG Olentinejr. 197. Pakan dan Nutrisi Lengkap.
Edisi ke-1. Ensminger Publishing Co. California.
Haris. LE 1970. Metode Kimia dan Biologi untuk Analisis Pakan.
Pusat Pertanian Tropis. Proyek Komposisi Pakan. Ternak.
Universitas Pavillion Florida, Gainesville Florida.
Tillman, AD, H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo, S.
Lebdosukojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar . Cet. Ke 6.
Universitas Gadjah Mada. Pers Yogyakarta.
Utomo, R. dan R. Soejono. 1988. Pengaruh sumber karbohidrat mudah
Larut dalam ransum pada suplemetasiurea terhadap performan
Domba. Prosiding Program Seminar Penyediaan Pakan Dalam
Upaya Mendukung Industri Peternakan Menyongsong Pelita V.
88-95.
Utomo, R. 1991. Pengaruh tingkat penggunaan urea dalam ransum
Terhadap kenaikan berat badan kadar amonia dan urea darah
Domba. Buletin Peternakan Fak. Peternakan UGM. Tahun XV
(2).
Utomo, R. 2015. Konservasi Hijauan Pakan dan Penigkatan Kualitas
Bahan Pakan Beserat Tinggi. Pers Universitas Gadjah Mada.
Cetakan Pertama. Tahun 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar